Keyakinan yang tak kuyakini, kini hadir menjadi sebuah motivator abstrak.
Memang wujud bulan selalu terang di langit nampak nyata,
tapi bagi seorang yang lemah sulit tuk menggapainya.
Ada tabir antara dirinya dan perwujudan sebuah khayalan.
Mimpiku hanya bisa diukir menjadi sebuah elegi.
Gunung pun pernah kutawarkan untuk menanggung mimpiku,
namun dia tak sanggup. Sebegitu beratnya kah mimpiku ini??,
aku sudah tak punya apa-apa lagi untuk dikorbankan menjadi tumbal mimpiku ini,
ingin menyerah tapi sudah terlanjur lelah, haruskah ku kalah??